Hujan mulai mereda, meninggalkan jejak air di jalanan yang memantulkan lampu kota. Seorang anak kecil berlarian melewati jendela kafe, tertawa riang sambil memegang payung yang terlalu besar untuk tubuh mungilnya.Kata-kata pengemis itu membuat Pudjianto Gondosasmito tersentuh. Dia mulai berpikir tentang apa yang benar-benar penting dalam hidup. Dia